senja tiba, terlihat hamparan kelelahan yang terlihat tiada batas.
Tiga tahun, dan aku mulai terbiasa.
Tak hanya aku bukan, juga kau. Pasti.
Dan lelah mampu mendatangkan ucapan.
Mengeluh, mengumpat, mencaci.
Ah,Kasihan telingaku ini yang mau tak mau harus mendengarnya.
Juga jakarta, kasihan dia, bahkan ketika senja menghilang jutaan kendaraan masih memenuhinya, mengubah warna awannya.
Gelap ditambah kabut asap yang tiada indah.
Jakarta lelah, pun juga dengan ku.
Oh ya, ingin berterima kasih padamu, sebabnya aku belajar tentang hidupmu, hidup nya dan hidupku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar