BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kunjungan ilmiah biasa dilakukan oleh mahasiswa untuk menambah
pengetahuan dan wawasan yang berbeda dari hanya sekedar teori-teori yang
dipelajari di perkuliahan kunjungan kali
ini dilakukan oleh mahasiswa program studi pendidikan fisika ke BATAN (Badan
Tenaga Nuklir Nasional) yang dimaksudkan untuk menambah wawasan menganai nuklir
serta perkembangan nuklir di Indonesia. Kunjungan ini juga berkaitan dengan
mata kuliah Fisika Inti dimana mahasiswa telah mempelajari tentang teori-teori
berkaitan dengan Fisika Inti yaitu tentang reaksi fusi (pembelelahan inti) yang
terjadi juga di dalam nuklir.
Selain itu, kunjunga ilmiah juga bertujuan menambah pengalaman dalam
hidup bahwa ada sesuatu yang fantastic yang harus dipelajari di luar dari
lingkup laboratorium fisika dan universitas, juga meumbuhkan minat bagi
mahasiswa untuk mempelajari lebih
mendalam tentang nuklir sehingga jika mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan
jenjang pendidikan yang lebih tinggi, teknik nuklir mungkin dapat menjadi salah
satu pilihan yang menarik. Dengan tujuan dapat memajukan nuklir di Indonesia
demi energy yang baik dan berkualitas untuk bangsa kita.
B.
Tujuan Kunjungan Ilmiah
1. Mahasiswa dapat mengetahui teori dan aplikasi
dari pembelajaran Fisika Inti
2. Mahasiswa mendapatkan wawasan tentang
BATAN (Badan Teknologi Nuklir Nasional)
3. Mahasiswa mendapatkan pengetahuan
tentang system dan cara kerja dari Nuklir
C.
Manfaat Kunjungan Ilmiah
1. Mahasiswa mengetahui teori dan
aplikasi dari pembelajaran Fisika Inti
2. Mahasiswa mengetahui tentang BATAN
(Badan Teknologi Nuklir Nasional)
3. Mahasiswa mengetahui tentang system
dan cara kerja dari Nuklir
D.
Bentuk Kegiatan
Untuk mencapai tujuan yang
dimiliki maka strategi yang dilakukan adalah dengan mengadakan kunjungan
beberapa tempat dengan bentuk kegiatan sebagai berikut :
1. Ramah tamah
2. Pengenalan BATAN dan penjelasan
mengenai NUKLIR
3. Studi tentang teknologi bahan bakar
nuklir
E.
Jumlah Peserta Kunjungan Ilmiah
1. Mahasiswa yag mengikuti kunjungan
ilmiah berjumlah 57 orang.
2. Dosen pembimbing : Ai Nurlaela M,Si
F.
Waktu dan Tempat
Waktu pelaksanaan : selasa, 3 mei 2016
Tempat Pelaksanaan : BATAN – Serpong
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sejarah Singkat Berdirinya BATAN
Lembaga Tenaga Nuklir Atom (LTA)
secara resmi berdiri pada tahun 1958. Pemerintah mengeluarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 65 Tahun 1958 tentang Dewan Tenaga Atom dan Lembaga Tenaga
Atom yang ditandatangani oleh Presiden RI Soekarno pada tanggal 5 Desember
1958. Lembaga ini merupakan lembaga resmi pemerintah yang meangani masalah atom
di Indonesia.
LTA dikepalai oleh seorang Direktur Jendral (Drijrn) yang diangkat oleh
presiden RI atas usul Perdana Menteri. Pemerintah kemudian menunjuk Prof. Dr.
G. A. Siwabessy menjadi Drijen Pertama. Kantor pusat pada saat itu menempati
sebuah gedung di jalan Fatahelah E26 Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Setelah disahkannya UU No. 31 tahun 1964, tanggal 12 November 1964
mengenai ketentuan-ketentuan pokok tentang atom, yaitu disebut UU Pokok Tenaga
Atom, pada tanggal 5 Juli 19965, tentang penunjukan LTA menjadi BATAN. Karena
dianggap satu-satunya instansi yang memenuhi syarat untuk ditunjuk sebagai
BATAN sesuai dengan pasal 4 UU No. 31 Tahun 1964.
Tahun 1965 diresmikan pengoprasian Tenaga Atom Pertama (TRIGA MARK II)
di koota Bandung dengan daya 250 Kwh. Perkembangan selajutnya adalah
pembangunan Pusat Penelitian Tenaga Atom Pasar Jumat, Jakarta pada tahun 1966.
Lokasi ini berdekatan dengan universitas tercinta kami UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Setahun kemudian dilaksanakan Pusat Penelitian Pembangunan Tenaga Atom
di Yogjakarta tahun 1967, dan reactor Atom KARTINI. Dalam upaya peningkatan
energy di kawasan PUSPITEK Serpong, maka dibangunlah beberapa fasilitas riset,
Reaktor serba guna 30 MW, fasililas fabrikasi dan penelitian bahan bakar,
fasilitas uji keselamatan reactor, fasilitas penelitian dan pengetahuan limbah
dan fasilitas-fasilitas nuklir lainnya.
Pada tahun 1997 keluar ketetapan UU No. 10 Tahun 1997 tentang Ketenaga
Nukliran sebagai pengganti UU No. 31 Tahun 1964 dimana memisahkan unsur pengawas
tenaga nuklir dari nsur pelaksanaan dengan dibentukanya dua badan terpisah,
yakni (Badan Pengawas Tenaga Nuklir) BAPETAN dan BATAN.
Dengan keluarnya Kepres No. 197 Tahun 1998 sebagai penjabaran dari UU
No. 10 tahun 1997, maka terjadilah perubahan nama dari Badan Tenaga Nuklir
Nasional. Dalam kedudukannya sebagai lembaga pemerintah dan non depaterman, BATAN
dipimpin oleh seorang kepala yang bertanggung jawab kepada Presiden Republik
Indonesia yang kegiatan sehari-hari dikoordinasikan oleh Menteri Negara Riset
dan Teknologi.
Berbagai fasilitas nuklir dan laboratorium penunjang telah dibangun
untuk penelitian dan pengembangan dalam rangka pemanfaatan enaga nuklir. Satu
hal yang tidak kalah pentignya bagi BATAN dalam rangka penyebrluasan IPTEK
Nuklir kepada masyarakat instansi pemerintah dan Lembaga Negara serta Media
Massa sehingga diharapkan terwujudnya pemahaman masyarakat tentang pemanfaatan
IPTEK Nuklir untuk kesejaterahan.
BATAN sendiri memiliki visi dan juga misi untuk kemajuannya, misi BATAN
yaitu “ terwujudnya IPTEK Nuklir berkeselamatan handal sebagai pemicu dan
pemacu kesejaterahan”, sedangkan misi yang berusaha dicapai oleh BATAN yaitu:
1. Melakukan
litbangyasa produksi dan aplikasi isotop dan radiasi.
2. Melakukan
litbangyasa daur bahan bakar nuklir dan limbah radioaktif serta pelayanan
pengelolan limbh radioaktif.
3. Melakukan
litbangyasa dan pemanfaatan reaktor serta fasilitas nuklir lain.
4. Melakukan
litbangyasa dan pemanfaaatan instrumentasi nuklir.
5. Melakukan
litbangyasa dan pelayanan keselamatan nuklir dan radiasi.
6. Melakukan diseminasi
informasi dan hasil pengkajian serta litbangyasa.
7. Membina profesialisme
budaya keselamatan dan sistem manajemen sesuatu.
B.
Kegiatan Kunjungan
Ilmiah
Pada kunjungan awal kami disuruh untuk
meletakan semua barang-barang yang kami bawa dengan tujuan menghindari adanya
radiasi, kemudian kami dibawa ke suatu ruangan serba guna lalu disambut oleh
petugas BATAN setempat. Kemuadian acara berlagsung dengan pembukaan dan
penjelasan dari beberapa petugas BATAN
yang beberapa diantaranya merupakan rekan satu almamater dari dosen kami Ibu Ai
Nurlaela. Kemudian pemandu acara menyampaikan tentang keselamatan dan tindakan
apa saja yang harus dilakukan ketika ada kebocoran atau hal lain yang tidak
diinginkan. Dalam pernyataan kebijakan keselamatan BATAN menyebutkan bahwa
keselamatan adalah prioritas utama pada seluruh kegiatan sehingga mencapai
nihil kecelakaan.Untuk mengupayakan hal tersebut Pusat Teknologi Bahan
Bakar Nuklir sudah mengimplementasikan dan mendapat sertifikat untuk
persyaratan standar Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
sesuai SB 006.OHSAS 18001:2008 / OHSAS 18001 : sejak Februari
2013. Penerapan standar SMK3 ini sebagai jaminan
keselamatan, keamanan dan kesehatan kerja baik bagi pekerja,
fasilitas, masyarakat dan lingkungan dalam melaksanakan kegiatan di instalasi
IEBE dan IRM. -
Untuk menjadikan keselamatan sebagai
prioritas utama, membutuhkan kesadaran dan partisipasi yang melekat bagi
organisasi maupun individu. Diperlukan suatu aturan dan pedoman pendukung untuk
menyempurnakan implementasi SB 006.OHSAS 18001:2008 / OHSAS 18001 yaitu aturan
dalam Perka Batan No. 20 tahun 2012 tentang Pedoman Penilaian Resiko
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Perka Batan No. 200 tahun 2012 tentang
Pedoman Pelaksanaan Penerapan Budaya Keselamatan. Oleh karena itu, Satgas K3
PTBBN mengadakan Sosialisasi Standar dan Peraturan K3 BATAN.
Harapan diadakannya sosialisasi ini
agar pemahaman, kesadaran dan komitmen seluruh personil di PTBBN dari
tingkat top manajemen sampai staf untuk
menjadikan keselamatan sebagai prioritas dalam setiap kegiatan yang
melekat dalam individu dan organisasi.
Dalam
arahannya Pejabat Pelaksana Harian (Plh) Kepala PTBBN mengapresiasi bahwa
kegiatan ini merupakan aktualisasi dari para peneliti tentang aktifitasnya yang
terkait dengan penelitian sehingga penelitian dapat terdokumentasi dengan baik.
Kepala
PPIKSN menyatakan bahwa di Kawasan Nuklir Serpong tepatnya di PPIKSN
perpustakaan sudah berbentuk digital, para pengguna apabila memerlukan buku
dapat melihatnya di dalam logbook perpustakaan. Dalam hal International Nuclear
Information System (INIS) PPIKSN merupakan sebagai Liaison Officer atau
disebut pejabat penghubung INIS yang ada di International Atomic Energy
Agency (IAEA) dengan steakholder di Indonesia. INIS merupakan Sistem
Informasi Nuklir dengan cakupan dunia Internasional, yang memuat informasi
Ilmiah Nuklir untuk maksud damai. “Peneliti diminta untuk membuat makalah yang
diterbitkan di Jurnal terakreditasi. Bukan masalah banyaknya makalah tetapi
berapa banyak orang yang telah mensitasi makalah yang telah diterbitkan oleh
seorang peneliti sehingga mendapat High Indek Scopus “ hal
tersebut sesuai dengan arahan Kepala BATAN.
Pada Kunjungan Ilmiah ke Kawasan
Srategis Nuklir (KSN) salah satu fasilitas yang dikunjungi adalah Instalasi
Radiometalurgi gedung 20 Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir. Kunjungan diterima
oleh Bapak Helmi Fauzi R, S.ST, Maman Kartaman A, MT dan Ibu Mu'nisatun
Sholikhah, S.ST sebagai Petugas Layanan Informasi (PLI). kami langsung diantar
untuk mengunjungi Hotcell 101 sampai 103 disini pengunjung dijelaskan tentang
Transfer Bahan Bakar dari Gedung 65 Instalasi Elemen Bakar Eksperimental
(IEBE)-PTBBN dan Uji Tak Merusak oleh Bapak Bapak Helmi Fauzi, ST, lalu kami diantar
ke Hotcell 104 sampai 107 untuk mengetahui pekerjaan Uji Metalografi yang
dijelaskan oleh Bapak Maman Kartaman A, MT dan terakhir kami diantar ke
Hotcell 108 dan 109 yang merupakan ruang laboratorium kimia untuk pekerjaan uji
pasca iradiasi disana kami dijelaskan tentag berbai macam alat-alat yang ada di
laboratorium juga bentuk-bentuk uranium yang telah dirubah menjadi cairan yang
pada awalnya berbentuk padat dari alam, kata laboran yang dengan antusias dan
detail mejelaskan hal tersebut kepada kami.
Pada Hotcell 137 dan 133 laboratorium yaitu
untuk uji Pra Iradiasi, di Hotcell 112 pengunjung dijelaskan tentang cara kerja
tangan manipulator yang merupakan tangan robot untuk mengerjaan preparasi sem
dan tem. Alat ini merupakan alat buatan Jerman, Bapak Helmi mengatakan bahwa
manipulator digunakan sebelum kita melakukan penelitian di Hotcell, karena
semua yang dilakukan di dalam Hotcell menggunakan manipulator bukan menggunakan
tangan sendiri. Saya pun agak kesulitan
dalam menggunakan manipulator tersebut karena manipulator sendiri memiliki
massa yang tidak sedikit, selain itu alat-alat yang diambil di dalam Hotcell
pun merupakan alat dan bahan yang besarnya kecil. Dalam mempelajari ini kami langsung
berinteraksi dengan pemandu Bapak Helmi Fauzi R, S.ST, dan Bapak Maman
Kartaman A.
C.
Penelitian
BATAN Serpong
Pada BATAN
Serpong ada beberapa penelitian dan uji-uji yang dilakukan, diantaranya :
1. Piping
Analisis
2. DT/NDT
3. Pengujian
Material
4. Jasa
Perawatan dan Perbaikan Peralatan Elektronik Nuklir
5. Jasa
Perbengkelan
6. Jasa
Desain Rekayasa Perangkat Nuklir Bidang Kesehatan dan Industri
7. Jasa
Konsultasi Engineering Mekatronik
8. Pemesanan
Produksi Radioisotop dan Radiofarmasi
9. Uji
Mekanik
10. Uji Kimia
11. Uji
Metalografi
12. Uji
Termal.
BAB III
PENUTUP
Pada Kunjungan Ilmiah pada kali ini kami bayak sekali mendapatkan ilmu
pengetahuan baru mengenai nuklir. Bahwa BATAN tidak hanya bergerak pada penelitian dan pengembangan energy
nuklir saja, tetapi juga melakukan aplikasi teknik nuklir untuk kesejaterahan
masyarakat, baik di idang kesehatan, peternakan dan pertanian. Akan tetapi
BATAN belum “diizinkan” untuk memproduksi nuklir untuk tingkat yang lebih
tinggi dikarenakan bahaya radiasi nuklir yang sangat berbahaya.
Demikian laporan ini penulis buat berdasarkan hasil kunjungan dan juga
suber –sumber yang berkaiatan dengan BATAN Serpong , terimakash atas segala
dukungan yang telah diberikan kepda kami sehingga kegiatan ini dapat
berlangsung dengan lancer dan selesai tepat waktu serta dapat dicapai hasil
yang diharapkan. Penulis menyadari dalam menulis laporan kunjungan ini masih
banyak terdapat kesalahan, maka dari itu penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari berbagi pihak demi peningkatan kualitas pada kegiatan
selanjutya.
lampiran
Gambar 1. Kegiatan saat mepelajari
hotcell dan manipulator
Gambar 2. Kegiatan berfoto bersama
petugas BATAN di depan Gedung 65
Instalasi Elemen Bakar Eksperimental (IEBE)-PTBBN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar