Senin, 09 Juli 2018

Sisa penantian

Tidak ada yang bisa diajak berbincang. Aku sendirian.
Di balik jendela kulihat hanya kendaran yang berlalu lalang.
Asap kendaraan mengepul lalu hilang bagai rangkaian kata selamat tinggal.

Kau rasakan seseorang di kejahuan menggeliat dalam dirimu.
Kau berdoa, semoga kesediahan memperlakukan matanya dengan baik.

Kadang-kadang, kau pikir, lebih mudah mencintai semua orang daripada melupakan satu orang.
Jika ada seseorang terlanjur menyentuh inti jantungmu, mereka yang datang kemudian hanya akan menemukan kemungkinan-kemungkinan.

Dirimu tidak pernah utuh.
Ada yang hilang dan tak pernah lagi akan pulang.
Dan yang tersisa, hanya harapan agar dirimu kembali bisa tenang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar